Sukses

Soal Capres 2024, Sekjen PDIP Ingatkan Kader Jangan Ada Gerakan Tambahan

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengingatkan para kader untuk mematuhi keputusan yang telah disepakati pada saat Kongres V PDIP.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengingatkan para kader untuk mematuhi keputusan yang telah disepakati pada saat Kongres V PDIP.

Adapun, salah satu poin hasil kongres adalah berkenaan dengan calon presiden dan calon wakil yang diusung oleh PDI Perjuangan menjadi kewenangan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Terkait dengan capres-cawapres, kongres telah memberikan mandat kepada Ibu Ketua Umum sehingga seluruh anggota dan kader partai tidak boleh membuat suatu gerakan gerakan tambahan," kata dia saat memberikan pengarahan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (30/10/2022).

Hasto menerangkan, Kader PDI Perjuangan harus memahami bahwa terkait Pilpres 2024 ada tahapan dan mekanismenya.

"Jadi kita ikuti tahapan-tahapan tersebut dengan penuh kedisiplinan," ujar dia.

Hasto mengatakan, kader partai diminta terus melakukan konsolidasi untuk membantu perekonomian rakyat agar secepatnya bisa pulih dari krisis akibat pandemi Covid-19.

"Itu yang kita lakukan dan konsolidasi harus kita lakukan terus-menerus sehingga ketika perintah dari Ibu Ketua Umum itu nanti turun, seluruh jajaran partai sudah siap bergerak menangkan calon presiden, calon wakil presiden yang ditetapkan oleh ketua umum kita," kata Hasto.

2 dari 3 halaman

PDIP: Jangan Ngaku Dukung Jokowi-Ma'ruf, Tapi Gandeng Erat Pengkritik

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya memegang teguh disiplin dalam berbagai hal, seperti di sisi ideologi hingga organisasi. Salah satunya adalah komitmen dalam tindakan setelah mendukung pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo-Maruf Amin.

"Jangan kita tidak disiplin mengaku mendukung pemerintahan Jokowi dan kemudian Bapak Kiai Haji Ma'ruf Amin, sampai akhir tahun, tetapi bergandengan erat dengan partai-partai yang setiap hari mengkritik Pak Jokowi," ujar Hasto saat pidato politik perayaan Hari Sumpah Pemuda di Sekolah Partai PDIP, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2022).

Lebih lanjut, Hasto menyampaikan, peringatan Sumpah Pemuda pada tahun politik diharapkan mampu membangun jiwa persatuan. Menurut dia, pemuda Indonesia harus memahami sumpah bersifat abadi.

"Menghadapi tahun-tahun politik ini, mari kita kedepankan politik akal sehat, politik yang berakar pada komitmen kebangsaan. Ketika ada pihak-pihak yang pernah dengan ambisi kekuasaan lalu ingin memecah belah bangsa ini, di situlah pemuda-pemuda Indonesia mengingatkan bahwa kita punya sumpah, punya ikrar," ujar dia.

3 dari 3 halaman

PDIP: Ada Kader Terlalu Kreatif, Cari Muka ke Puan Maharani

DPP PDI Perjuangan memberikan sanksi keras terhadap Dewan Kolonel yang dibentuk oleh loyalis Puan Maharani. Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan, kader-kader PDIP ini kelewat kreatif, bahkan cenderung cari muka kepada Puan.

Setelah klarifikasi dengan orang-orang yang disebut mendirikan Dewan Kolonel, Komarudin menyimpulkan tidak ada keterlibatan langsung oleh Puan.

"Mbak Puan sendiri enggak terlibat di dalam proses itu. Mereka berinisiatif melakukan itu. Ini kadang-kadang teman-teman ini kreatif, kelewat kreatif untuk cari muka kadang juga," ujar Komarudin di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (26/10).

"Kita bukan menolak pemimpin tapi kita menjerumuskan pemimpin," sambungnya.

Komarudin mengatakan, anggota Dewan Kolonel diberikan sanksi keras dan terakhir karena pembentukan struktur ini melanggar aturan partai. Wajar kader partai yang membentuk organisasi di dalam organisasi diberi teguran keras.

"Kalau dewan kolonel itu dan saya sampaikan, yang berat di Dewan Kolonel itu membuat organisasi di luar aturan AD/ART kita," ujarnya.

Sementara itu, Komarudin mengatakan Dewan Kolonel langsung diberikan sanksi tanpa dipanggil ke DPP karena sudah jelas dalam pemberitaan media. Beberapa anggotanya sudah ditelepon untuk klarifikasi.

Komarudin pun menyiapkan klarifikasi berikutnya terhadap sejumlah nama yang disebut anggota Dewan Kolonel.

"Yang kedua itu ada nama teman-teman di SK tapi mereka sudah kontak satu persatu, tapi tidak mengerti makanya kita akan persiapkan untuk panggil gelombang kedua berikutnya untuk klarifikasi," kata Komarudin.

Sejumlah kader PDIP yang diberikan teguran keras adalah Trimedya Panjaitan, Johan Budi, Masinton Pasaribu dan Hendrawan Supratikno.